Selasa, 06 Juli 2010

REMAJA: KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA


Istilah lain: puberteit, adolescentia, youth
Istilah puberty (Inggris) atau puberteit (Belanda) berasal dari bahasa latin pubertas yang artinya usia kedewasaan
Pubescere dan puberty sering diartikan sebagai masa tercapainya kematangan seksual ditinjau dari aspek biologis
Adolescentia berasal dari bahasa latin adulescentis yang berarti masa muda, menunjuk pada usia 12 sd 22 tahun dan mencakup seluruh perkembangan psikhis yang terjadi pada masa tersebut
Di Indonesia baik istilah pubertas maupun adolescensia dipakai dalam arti umum dengan istilah yang sama yaitu remaja

PENGERTIAN REMAJA
Remaja menurut hukum.
Dalam hubungannya dengan bidang hukum, konsep remaja dikenal kaitannya dengan Undang-undang perkawinan.
Usia minimal suatu perkawinan bagi wanita 16 tahun dan pria 19 tahun.
Waktu antara 16 dan 19 tahun sampai 22 tahun ini disejajarkan dengan pengertian remaja dalam ilmu-ilmu sosial yaitu psikologi.

2. Remaja dari sudut perkembangan fisik.
Secara anatomis, remaja dikenal sebagai tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.
Masa pematangan fisik berjalan lebih kurang 2 tahun dan dihitung mulai menstruasi pada wanita dan sejak pria mengalami mimpi basah.
Masa 2 tahun ini dinamakan masa pubertas.
Pada masa kini, masa puber mulai sulit ditetapkan karena cepat lambatnya sangat bergantung pada faktor-faktor yang tidak mudah untuk dikendalikan.

Batasan remaja menurut WHO:
Usia remaja: 19 sd 20 th, dengan ketentuan remaja awal 10–14 th dan remaja akhir 15 -20 th.
PBB menetapkan usia pemuda (youth) : 15 – 24 th.
Di Indonesia , batasan remaja yang mendekati batasan PBB tentang pemuda adalah kurun usia 14 – 24 Tahun.

Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana:
Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

4. Remaja ditinjau dari faktor sosial psikologis.
Ciri remaja “Perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa”.
Puncak perkembangan jiwa ditandai dengan adanya proses perubahan dari entropy ke kondisi negentropy.
Entropy: keadaan dimana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi artinya walau isinya sudah banyak (pengetahuan, pengalaman dst), tetapi hal tersebut belum saling terkait dengan baik sehingga belum dapat berfungsi secara maksimal.
Negentropy: keadaan dimana isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan dan sikap.
Problematika sosial psikologis remaja:
Konflik /Friksi dialami pada remaja yang berada dalam masyarakat yang menuntut persyaratan yang berat untuk menjadi dewasa.
Misal: tuntutan mencapai pendidikan yang setinggi-tingginya.

Definisi Remaja (untuk masyarakat Indonesia)

Pedoman umum remaja di Indonesia dapat digunakan batasan usia
11 – 24 tahun. Alasannya:
Usia 11 th adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik).
Usia 11 th sudah dianggap akil balik, baik menurut adat maupun agama.
Mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity), tercapainya fase genital dari perkembangan koknitif maupun moral.
Batas usia 24 th merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang masih menggantungkan diri pada orang tua karena masih menempuh pendidikan sehingga belum punya hak penuh sebagai orang dewasa.
e. Status perkawinan sangat menentukan. Artinya seseorang yang sudah menikah dalam usia berapapun akan dianggap dan diperlakukan seperti orang dewasa penuh baik secara hukum maupun di masyarakat.

Masa pubertas
Perubahan-perubahan masa pubertas membingungkan remaja saat mereka menjalani. Berikut ungkapan hati seorang remaja:
Aku tidak menyukai rupa seperti ini. Wajahku penuh jerawat. Rambutku kusam dan kaku. Hidungku terlalu besar, bibirku terlalu kecil. Kakiku terlalu pendek. Ada 4 tahi lalat besar diwajahku. Aku merasa malu sekali. Pokoknya tubuhku adalah sebuah bencana

Perubahan masa pubertas
Pubertas adalah periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat pada awal masa remaja.
Perubahan hormonal dan perubahan tubuh terjadi rata-rata 2 tahun lebih awal pada perempuan daripada laki-laki.
Perubahan tubuh yang terjadi pd perempuan:
- pertambahan tinggi badan yang pesat, mengalami menarche, pertumbuhan buah dada dan pertumbuhan rambut pada bagian tubuh tertentu.
Perubahan tubuh yang terjadi pada laki-laki:
-pertambahan tinggi badan yang pesat, pertumbuhan penis, pertumbuhan testis dan pertumbuhan rambut pada bagian tubuh tertentu.

Perkembangan fisik dan kognitif pada masa remaja
Transisi dari kanak-kanak ke masa remaja
Sifat kontinuitas dan diskontinuitas.
Perkembangan fisik
Hormon testosteron dan estradiol memainkan peranan penting dalam perkembangan pubertas
Remaja memperlihatkan minat yang besar terhadap citra tubuhnya.
Perkembangan kognitif
Pemikiran operasional formal : lebih abstrak, idealistis dan logis
Kognisi sosial : remaja mengalami adolescent egocentrism
- Kemampuan pengambilan keputusan semakin meningkat

Masalah dan gangguan remaja
Masalah utama yang sering dihadapi remaja:
Obat-obatan terlarang dan alkohol: ganja, obat perangsang, obat penenang.
Kehamilan remaja.
Persoalan kehamilan remaja menyentuh banyak isu sosial: perang terhadap hak aborsi, alat kontrasepsi, pendidikan seks di sekolah.
Bunuh diri: keadaan yang penuh ketegangan, kehamilan yang tidak diinginkan, kehilangan orang yang dicintai, depresi, kurangnya afeksi dan dukungan orang tua.
Anoreksia nervosa dan Bulimia: citra tubuh yang menyimpang (tren tubuh kurus), motivasi untuk menarik perhatian, keinginan akan individualitas, kekangan ortu.

Kenakalan remaja
Kenakalan remaja (juvenile deliquency) mengacu pada rentang perilaku yang luas, mulai dari perilaku yang tidak dpt diterima secara sosial, pelanggaran dan perbuatan kriminal.
Secara hukum jenis-jenis kenakalan dikategorikan:
Index offenses (tindakan kriminal)
-perampokan, penyerangan dengan kekerasan,pemerkosaan dan pembunuhan.
Status offenses (pelanggaran status)
- bolos sekolah, lari dari rumah, mabuk, melacur, ketidak mampuan mengendalikan diri.

Antendens of deliquency (Perilaku yang mendahului kenakalan)
Beberapa prediktor yang menjadi pemicu kenakalan remaja:
Pengendalian diri rendah
Prestasi rendah
Harapan bagi pendidikan ( harapan dan komitmen yang rendah)
Pengaruh teman sebaya
Status sosial ekonomi rendah
Peran orang tua: kurang pemantauan, kurang dukungan, disiplin tidak efektif.
Kualitas lingkungan : tingginya kejahatan, tingginya mobilitas.

Pencegahan dan penanganan
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kenakalan remaja:
Terapi individual, kelompok, terapi keluarga, modifikasi perilaku, rekreasi, sekolah-sekolah alternatif, organisasi komunitas dst.
Merencanakan program-program kegiatan dengan beberapa syarat:
Program harus luas cakupannya.
Program harus punya komponen-komponen ganda.
Program harus dimulai sejak awal masa perk. anak.
Sekolah harus memiliki kepemimpinan yang kuat.
Program harus diarahkan pada perubahan institusional daripada individual.
Memberi perhatian pada individu secara intensif dan merancang program secara unik bagi anak yang beresiko menjadi nakal.
Program dilaksaanakan secara berkesinambungan.

Penyesuaian diri remaja
Pengertian penyesuaian diri:
Berarti adaptasi, dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmani rohani dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
Berarti konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standart atau prinsip.
Berarti penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon sehingga dapat mengatasi konflik, kesulitan dan frustrasi secara efisien.
Berarti penguasaan dan kematangan emosional maksudnya secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiap situasi
Kesimpulan:
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannnya.

Penyesuaian diri remaja
Pengertian penyesuaian diri:
Berarti adaptasi, dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmani rohani dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
Berarti konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standart atau prinsip.
Berarti penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon sehingga dapat mengatasi konflik, kesulitan dan frustrasi secara efisien.
Berarti penguasaan dan kematangan emosional maksudnya secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiap situasi
Kesimpulan:
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannnya.

Indera keenam (Salah satu bakat khusus manusia)
Pada umumnya, kita mengenal lima indera (panca indera) yang dapat dibuktikan oleh science.
Ada banyak indera manusia yang lain dan sampai saat ini masih diteliti lebih jauh oleh para ilmuwan.
Contoh: indera vestibular, indera keseimbangan, indera kinetik, indera topografis.
Orang-orang yang memiliki sensivisitas, misalnya dapat “melihat” masa depan, makhluk halus atau dapat mendengar diatas atau dibawah frekuensi normal dipukul rata memiliki indera keenam atau istilah populernya disebut indigo.

Lanjutan
Saat ini semakin banyak kita temukan anak-anak indigo yang memiliki bakat khusus dalam berbagai kemampuan.
Kemampuan khusus tersebut belum dapat diakui sebagai bagian dari psikologi karena belum dapat dibuktikan secara ilmiah.
Bakat-bakat istimewa tersebut dimasukkan dalam ranah parapsikologi(belum menjadi psikologi).
Saran bagi Pendidik/Guru:
Bakat istimewa tersebut sebaiknya dipahami oleh orang tua/Guru dan apabila akan dikembangkan dapat diasah dan dikelola dan digunakan untuk kepentingan kemanusiaan. Bukan sebaliknya, misalnya untuk hal-hal yang menyesatkan dan mencari keuntungan finansial.

Bakat, kemampuan dan kapasitas
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih.
Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
Bakat khusus/talent adalah kemampuan bawaan dalam bidang tertentu.
(Baca teori multiple intelligensi)
Faktor yang mempengaruhi bakat khusus:
- Dari dalam anak sendiri
- Lingkungan

Perbedaan individu dalam bakat khusus
Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, hanya berbeda jenis dan derajatnya.
Anak berbakat adalah mereka yang mempunyai bakat-bakat dalam derajat tinggi dan bakat-bakat yang unggul.
Perbedaan bakat antara masing-masing peserta didik dapat meliputi macam-macam bidang yang tidak hanya terbatas pada bakat akademik tetapi bakat seni ataupun yang sifatnya non intelektual.

Apa yang dimaksud anak indigo?
Secara harafiah, indigo adalah nama warna antara biru dan ungu yang kerap disebut nila.
Istilah anak indigo diketemukan oleh Nancy Ann Torp, seorang konselor pada tahun 1070.Ia meneliti warna aura manusia dan menghubungkan dengan kepribadian. Mereka yang memiliki aura nila atau indigo ternyata adalah anak-anak yang dianugerahi kelebihan, khususnya kemampuan indera keenam.
Anak indigo adalah anak-anak yang umumnya tidak mudah berkompromi, tidak mudah diatur oleh kekuasaan, emosional, sangat berbakat atau berkemampuan akademis baik, mempunyai kemampuan metafisis, mudah bersikap empati, terlihat sangat dingin dan tak berperasaan atau bahkan memiliki kebijakan melebihi usianya.

Mendidik anak indigo
Tips mendidik anak indigo:
Perlakukan mereka dengan penuh penghargaan dan dengarkan pendapatnya.
Bantu mereka membangun bakat dan kemampuannya.
Bangunlah sikap kooperatif dan hindari memberi perintah.
Bersikap toleran terhadap emosinya yang ekstrim.
Dorong mereka untuk memberi sumber kedamaian bagi orang lain.
Jelaskan MENGAPA untuk semua hal. Misal: mengapa ada aturan, mengapa ada pekerjaan rumah, mengapa dunia seperti ini dst.
Kurangi obat-obat penenang bagi anak indigo.


Aspek psikologis yang menyertai perubahan phisik remaja
Remaja disibukkan dengan urusan fisik dalam rangka mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh ideal.
Beberapa kategori remaja dalam memasuki masa pubertas:
Lebih cepat matang (early maturing)
Terlambat matang (late maturing)
Cepat matang (fast maturing)
Lambat matang (slow maturing)

Tugas perkembangan remaja pada umumnya
Tugas perkembangan remaja:
Menerima kondisi jasmaninya dan memelihara serta menggunakannya secara efektif.
Mendapatkan hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin.
Mencapai peran sosial pria dan wanita
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain.
Mendapatkan kemampuan untuk berdiri sendiri dalam hal ekonomi
Memperoleh perangkat nilai dan falsafah hidup.

Karakteristik penyesuaian diri
Penyesuaian diri secara positif, ciri-cirinya:
Tidak menunjukkan ketegangan emosional, tidak frustrasi, memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri, bersikap realistik, tidak menunjukkan mekanisme psikologis.
Bentuk penyesuaian diri secara positif:
Menghadapi masalah secara langsung, melakukan eksplorasi, mencari pengganti/substitusi, menggali kemampuan, pengendalian diri/inhibisi dst.

Lanjutan
Penyesuaian diri yang salah.
Kegagalan individu dalam proses penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan berbagai bentuk reaksi.
Reaksi bertahan(Defence Reaction).
Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah-olah tidak menghadapi kegagalan.Bentuk khusus reaksi tsb adalah:
Rasionalisasi yaitu bertahan dengan mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakannya.
Represi yaitu berusaha menekan pengalaman yang kurang enak kealam tidak sadar.
Proyeksi yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterima.
“Sour grapes” yaitu dengan memutarbalikkan kenyataan.

Reaksi menyerang (Agresif Reaction).
Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah, menunjukkan tingkah laku menyerang untuk menutupi kegagalannya.
Reaksinya dalam bentuk tingkah laku:
Ingin berkuasa dalam setiap situasi, mengganggu orang lain, menunjukkan sikap menyerang, keras kepala, balas dendam, sadisme.
Reaksi melarikan diri (Escape Reaction).
Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya.
Reaksinya dalam bentuk tingkah laku:
Berfantasi, banyak tidur, minum minuman keras, menjadi pecandu ganja, narkotika, regresi dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar